Foto itu adalah laki-laki muda yang lebih tua dariku. Tidak
terasa aku menghela nafas dalam-dalam dan menghembuskannya seolah ingin
melepaskan beban yang berat. Tiba-tiba suara ibu yang berteriak-teriak menyuruhku bangun membuat aku merasa tersentak dalam sebuah lamunan ku tadi dan bergegas pergi ke kamar mandi.
Aku menengok kiri kanan sambil berjalan tak tentu arah. Membingungkan memang berada di tempat yang
sama sekali baru. Tiba-tiba saja terdengar teriakan memanggil namaku, ”Vero...
Vero...!!” Aku menoleh mencari sumber suara dan dengan gembira berlari mendekat
ke arah suara itu. ”Dani... ya ampun seneng deh ketemu kamu. Habis dari tadi
aku jalan ga ketemu orang yang aku kenal,” kataku sambil memeluk sahabatku itu.
Sahabatku yang satu ini memang selalu ada untukku. Aku sangat menyayanginya.
”Iya. Aku juga seneng liat kamu lagi. Eh ngomong-ngomong kamu kelompok berapa?”
tanya Dani. ”Aku kelompok 21,” jawabku. ”Sama dong aku juga kelompok 21. Asik
jadi kita bisa barengan!” seru Dani gembira. Yah aku rasa aku memang berjodoh
dengannya. Lihat saja mulai dari SMA aku selalu bersamanya dan hari ini pun aku
sekelompok dengannya.
Acara pengenalan kampus sudah dimulai. Tidak terasa hari sudah mulai siang.
Aku bosan karena acaranya menurutku sangat membosankan dan tidakmenarik. Namun,
entah mengapa tiba-tiba saja badanku mengigil seperti orang yang kedinginan
padahal hari itu udara sangat panas dan aku dalam kondisi yang sangat sehat.
”Aduh, ada apa ini? Pasti akan ada sesuatu yang buruk terjadi.” Aku mulai
berpikir macam-macam. Soalnya setiap kali aku merasa seperti ini pasti kejadian
buruk terjadi. Seperti beberapa minggu yang lalu tiba-tiba saja badanku
menggigil dan ternyata nenekku jatuh di kamar mandi. Membuatnya tidak lagi bisa
berjalan. Nah kali ini ada apa ya.
Akhirnya acara selesai juga. Aku menghembuskan nafas lega. ”Fiuh.. akhirnya
selesai juga ya. Lega deh.” Kataku pada Dani yang berjalan di sampingku. ”Iya.
Ternyata acaranya bikin capek,” tambah Dani. Lalu aku berjalan bersama Dani ke
arah gerbang kampus menunggu bis untuk pulang ke rumah.
Sampai di rumah aku langsung membaringkan tubuh di atas tempat tidur. Tanpa
sadar, mataku tertuju pada foto yang terletak di atas meja. Ada perasaan yang
aneh saat aku memandang foto itu. Aku tersentak kaget ketika handphone di
sampingku berdering. Buru-buru aku menerima telepon ketika kulihat nama yang
tertera dilayar hpku. Ternyata Frans. Frans ini adalah teman terbaikku selain
Dani dan aku selalu memanggilnya Kak Frans. Saat ini dia kuliah di palembang bersama saudara ny di foto itu. Aku berkenalan dengannya
ketika Andri mengajaknya ke rumahku. Mereka selalu mengatakan kalau mereka
kerasan tinggal di rumahku. Buatku tidak masalah karena aku jadi punya banyak
teman mengobrol.
Hallo, Kak Frans apa kabar? Kangen deh. Kapan kita bisa ketemu?” Ocehku tanpa
memperdulikan kalau ternyata aku tidak memberinya kesempatan untuk berbicara.
”Ya ampun Vero, begitu besarkah kerinduanmu padaku sampai-sampai tidak
memberikan aku kesempatan berbicara?” ujar Frans sambil tertawa mendengar
ocehanku. Kemudian dia melanjutkan, ”Iya deh nanti kalau ada waktu aku pasti
mampir ke rumah. Tapi sebelumnya aku memberitakan sesuatu. Aku harap kamu mampu untuk mendengarnya.”
ketika mendengar ucapan itu aku merasa gelisah. Jangan-jangan aku akan
mendengar kabar yang tidak aku inginkan. ”Berita apa sih kok sepertinya serius
sekali.” ku coba untuk menguatkan diri mendengar seburuk apapun beritanya. Saat itu tgl 10 november 2012..
Maaf sebelumnya untuk saat ini aku merasa ada yang aneh dengan diriku aku
merasa ada yang mengganjal yang harus kuungkapkan “sebenarnya aku suk.......a.
tut tut tut... (mungkin karena habis pulsa atau mungkin sinyal antara lampung
dan palembang ny yang sedang jelek) dalam hati kecil ku berkata dia sebenarnya
ingin bicara apa?? Sukk apa?? Suka?? Tgl 12 januari 2012...
Tak pernah kusangka dan dag pernah kuduga dia datang menemuiku, lalu
membicarakan hal yang ingin dia sampaikan tadi malam.. Hey kamu aku g bisa
membohongi perasaan ku lagi aku memang membutuhkan kamu, aku mulai terbiasa
dengan dirimu, cara mu bicara, cara mu melihat.. aku suka kamu J tapi maaf sebelum nya aku mungkin tak bisa selalu ada disisimu, kamu
dipalembang sedangkan aku dilampung..